Ketika memulai tulisan ini, saya meraba lagi ingatan ihwal perkenalan saya dengan dunia daring. Itu terjadi ketika saya masih mengenakan seragam putih-biru, dan berstatus remaja tanggung. Latarnya awal era milenium, Palu belum lagi semaju saat ini. Continue reading
Tag Archives: kota
Tidak Sedang Bapatende
Pieter Lennon
Pieter Budiyatma, penjaja musik unik dari Yogyakarta. Lebih dikenal sebagai Pieter Lennon, sebab kesetiaannya membawakan tembang-tembang milik John Lennon dan The Beatles. Ini dilakoninya sejak tahun 80-an.
“Ngamen itu menghibur orang. Kalau ada yang ngasih duit, itu bonus,” ujar pria 57 tahun itu kepada saya, pada sebuah kesempatan. Saban hari, Pieter turne di seputar Jalan Kaliurang, rata-rata membawa pulang 70-100 ribu rupiah per hari. Sekitar tahun 2005, di sebuah warung pecel-lele, kali pertama saya dihibur olehnya. Lewat gitar dan harmonika, Pieter membawa tembang I Wanna Hold Your Hand (The Beatles).
Gerilya Urban di Jembatan Kewek
Ratusan massa memperingati momen Serangan Umum 1 Maret di Jembatan Kewek, menolak komersialisasi ruang publik, Jumat (1/3/2013). Mulai dari pesepeda hingga pejalan kaki, seniman jalanan sampai pemerhati budaya, merasa prihatin sebab jembatan itu telah bertambah fungsi menjadi penyampai pesan komersil dari salah satu operator seluler. Jembatan Kewek dinilai pantas menjadi cagar budaya, dan punya nilai sejarah. Jembatan yang terletak di bilangan Kota Baru itu disebut mereka sebagai saksi pertarungan antara pemuda dan tentara Belanda pada SU 1 Maret 1949. Massa memutihkan kembali Jembatan yang sebelumnya penuh warna-warni ceria iklan komersil. Meski berjumlah ratusan, tak ada kemacetan di jalan, Polisi pun tak ketambahan kerja.
*) foto diambil oleh @rian_yoyo
Tak Ada Bioskop, Warkop Pun Jadi
Beberapa tahun silam, bioskop menjadi saksi pertumbuhan bagi saya yang berstatus remaja tanggung. “Six Days Seven Nights” dan “Species”, merupakan beberapa film yang pernah saya tonton di Palu Studio, yang mungkin saat itu sedang berjuang untuk menghindar dari sakratul maut. Kala itu, kegemaran saya dan kawan-kawan menonton film dibumbui juga dengan keinginan melihat singkapan belahan dada dan paha dari Natasha Henstridge atau Anne Heche, anggap saja sebagai gejolak umum seorang remaja tanggung. Continue reading
Hunian Masa Depan
Murah dan berkualitas, sebuah promo yang baik? Lokasi kuburan terletak tepat di pinggir Jalan Affandi (dulu Gejayan), salah satu jalan utama di Kota Sleman, DIY. Berdekatan dengan dua kampus negeri serta beberapa kampus swasta membuatnya sangat strategis, tumbuh menjadi pusat ekonomi. Tentu Anda bisa membayangkan harga investasi jika memiliki properti di kawasan tersebut.
Bayangkan promonya:
“KAVLING SIAP GALI! PESONA LELAYU PERMAI – HUNIAN MASA DEPAN DI YOGYAKARTA. MURAH DAN BERKUALITAS. LOKASI STRATEGIS, PUSAT KOTA, DEKAT KAMPUS!”
Lost in Jakarta
Berbeda dan Merdeka 100 % – Stencil
Berbeda dan Merdeka 100 Persen
Rice Against Teror. Terlalu banyak teror di nusantara – padahal kita lebih butuh nasi daripada teror basi. Dua stencil :
1) Daripada “Bom Bunuh Diri” – lebih baik “Nasi Ambil Sendiri”
2) Bom = Perang – Nasi = Kenyang
Minggu, 17 April 2011 – @Fikrie